Pink:

Kumpulan puisi Rida: Februari 2013

Kamis, 28 Februari 2013

Setiaku


Yang setia akan tertinggal kekal
di dalam lubuk sanubari
bersamamu aku saat kau tak ada
disisimu aku saat kau jauh

sejuta manusia berucap
bergulir waktu
kain itu akan usang pula
tapi tidak milikku
karena kuanggap baru setiap waktu
dan menjadi pujaanmu
seperti rasa ini
apakah kau tahu bagaimana aku menyimpannya?
semua terpahat rapi di lubuk hatiku yang terdalam

pohon di belakang rumah telah tumbang
tidak setia lagi meneduhi beranda
bintangpun telah lenyap
tak mau menemani lagi saat bercengkrama
tapi aku disini
dalam setiaku

kekasih hatiku
sampai mati aku mencintamu
bukan karena ketidakberdayaanku
atau karena kewajiban kuberikan padamu
tapi karena kau menjadikannya abadi

Yang Terindah


Bersama nurani kini kau ada
menebarkan sejuta rasa
menenggelamkan mata hatiku dalam pesona
indah
betapa terpananya

kau ada karena ku cipta
tak ada karena ku melupakannya
kian yakin bosan takkan pernah kurasa
seketika duka berlari terbirit birit
semua ku cipta karena itu ada padamu

sekian lama
ternyata hanya karena aku tak merasa
dialah penjaga hatiku
aku hanya ingin mencipta yang terindah untukmu
untuk kurasa dan terbang ke awan nan putih
menari dengan alunan lagu mesra
melodinya nan indah
sumringah ketika mentari tiba
membiarkan hangatnya menggeliatkan hampa
memang benar aku telah membalutnya
menuliskannya di atas air
melukiskannya di atas pasir

tapi sudahlah
karena yang terindah kini sudah tercipta
denganmu penjaga hatiku

Senin, 25 Februari 2013

Bermanjaku hanya indah kepadamu

Selalu berada di tengah hamparan bunga
yang terindah
tatkala hati ini memikirkanmu

Wahai belahan hatiku
pena ini akan habis jika aku harus menorehkan kata kata
betapa aku merindukanmu
meski kau selalu ada untukku
tapi satu waktu tanpamu
seribu pilu dihatiku karena rindu
enggan aku kau tinggalkan
itu seringkali yang kuucapkan
meski aku tahu kau pergi untuk memenuhi kewajibanmu

Wahai pendamping hidupku
aku butuhmu
tuk menjadi penuntun disaat aku berjalan tak tahu arah
engkau ceriaku disaat diri tak bisa menahan air mata
tempat mengadu tatkala risau ada di dada
bermanjaku hanya indah kepadamu

Wahai imamku
penyemangat hidupku
nyawa disetiap tarikan nafasku
irama dalam detak jantungku
berikanlah lautan cintamu hanya untukku
seperti setia aku ikatkan padamu